Senin, 21 November 2022

Yang Perlu Kamu Tahu Tentang Climate Justice atau Keadilan Iklim

Transisi produksi menggunakan alat berteknologi yang terjadi di Inggris di tahun pada tahun 1760 merupakan tonggak awal munculnya revolusi industri. Menurut Encyclopaedia Britanica, revolusi industri merupakan proses perubahan dari ekonomi tradisional (agraris dan kerajinan) menuju ke ra manufaktur mesin. Semua serbaautomasi, tenaga manusia digantikan dengan mesin.

Di satu sisi munculnya revolusi industri membuka kemudahan serta skala ekonomi dan produksi yang besar lagi masif. Untuk memenuhi kebutuhan manusia yang terus meningkat dan jumlah populasi yang kian bertambah, maka pembukaan lahan baru dan hutan-hutan mau tak mau menjadi jalan pintas.  

Di sisi yang lain, polusi udara akibat industrialisasi selama ratusan tahun tersebut berefek pada meningkatnya aktivitas gas rumah kaca di atmosfer yang berujung pada kenaikan suhu bumi. Kondisi inilah yang dikhawatirkan para ahli yang dikenal dengan istilah perubahan iklim.

Terjadinya cuaca ekstrem yang sebelumnya tidak pernah terjadi sebelumnya, bisa jadi merupakan pertanda terjadinya perubahan iklim. Berdasarkan analisis hasil pengukuran suhu permukaan dari 92 Stasiun BMKG dalam 40 tahun terakhir, menunjukkan kenaikan suhu permukaan lebih nyata terjadi di wilayah Indonesia bagian barat dan tengah. Dimana, Pulau Sumatera bagian timur, Pulau Jawa bagian utara, Kalimantan dan Sulawesi bagian utara mengalami trend kenaikan > 0,3°C per dekade.

Sebuah studi yang diterbitkan oleh Wordwide Journal of Enviromental Analysis and Public Well Being 2018, efek perubahan iklim yang mengakibatkan terjadinya bencana alam bakal berakibat pada meningkatnya krisis kemanusiaan.

Mesin-mesin industri negara-negara barat dan sebagian besar Asia Timur menjadi penyumbang polusi dan meningkatnya aktivitas gas rumah kaca. Yang berdampak perubahan iklim tidak hanya kawasan yang saya sebutkan itu, tetapi juga negara-negara lain, negara dunia ketiga, negara miskin, dan juga negara berkembang seperti Indonesia. 

Pascabanjir di Jeddah. Sumber: CNBC

Jeddah misalnya, kawasan di Arab Saudi yang memiliki iklim gurun dan jarang terkena banjir beberapa waktu lalu diamuk banjir bandang yang menelan korban jiwa dan kerusakan di sana-sini (fasilitas umum dan puluhan rumah terendam). Banjir parah tersebut terjadi setelah curah hujan 179mm selama 6 jam tanpa henti.

Negara-negara produsen emisi yang sebagian besar merupakan negara maju menyumbang sekitar 80% produksi emisi tahunan. Negara-negara ini juga sudah lebih sigap dalam hal pendanaan, teknologi, serta regulasi ketika menghadapi ancaman perubahan iklim dan bencana. Akan tetapi, tidak demikian dengan negara-negara lain yang minim proteksi. Sebab semua bakal terkena dampaknya. 

Keadaan seperti ini yang menuntut adanya KEADILAN IKLIM atau CLIMATE JUSTICE. Anyway, apa itu keadilan iklim? Istilah keadilan iklim masih cukup asing di Indonesia. Isu keadilan iklim menjadi isu hot seiring mengemukanya isu perubahan iklim. Semakin mendunia semenjak Konferensi Tingkat Tinggi Bumi yang diadakan pertama kalinya di Rio De Janeiro.

Keadilan iklim atau Climate justice menilik bagaimana kita memandang isu krisis iklim dari lensa keadilan. Kita melihat berbagai ketimpangan dan fenomena yang terjadi dan berusaha mencari titik temu atau titik terang dengan berprinsip pada keadilan (misal keadilan ekonomi).

Minggu, 20 November 2022

Review Teratu Daily Calm & Soothe Skin Moisturizer yang Ramah untuk Kulit Kering dan Sensitif

Tinggal di negara tropis seperti Indonesia, membuat kulit lebih banyak terpapar matahari dibandingkan dengan negara-negara subtropis seperti di Eropa. Apalagi jika memasuki pancaroba atau peralihan musim dengan cuaca yang tidak menentu, kulit kita bisa mengalami dehidrasi dan berkurang kelembabannya. 

Ngomongin soal kelembaban ini, saya dulu tak terlalu peduli betapa berartinya kelembaban pada kulit. Apalagi pas zaman SMA ketika penetrasi internet belum seperti sekarang ini dan edukasi mengenai skincare tidak semasif itu. Produk-produk perawatan kulit yang ada masihlah sangat terbatas. Brand-brand skincare lokal pun bisa dihitung jari eksistensinya.  

Bahkan untuk saat ini, sudah banyak brand lokal yang menciptakan produk perawatan kulit yang didesain khusus untuk pria dan brandingnya sangatlah manly. Perawatan kulit sebenarnya tidak memandang gender. Tapi masih ada stereotip atau stigma negafif ketika seorang pria menggunakan skincare, disebut cowok kemayulah, banci, dan lain sebagainya. Stigma-stigma macam ini perlu kita lawan. Caranya dengan apa, EDUKASI.  

Dulu, cowok skincare-an masih dianggap tabu. Gak maskulin dan menye-menye. Seiring perkembangan zaman, tren perawatan kulit tidak hanya untuk kaum hawa saja. Bahkan inovasi produk perawatan kulit bisa untuk siapa saja, baik pria maupun wanita. Semua orang ingin berpenampilan menarik, memiliki wajah yang terawat, bersih, yang tentu saja bakal menunjang performanya dalam interaksi sosial. 

Kembali ke topik di awal, kulit lembab itu penting, baik pria ataupun wanita Apalagi seiring bertambahnya usia, kulit menjadi mudah mengendur dan berkurang elastisitasnya, pun dengan kekuatan skin barrier semakin menipis jika tidak terproteksi dengan baik. Kulit yang lembab mampu memperlambat tanda-tanda penuaan. Itulah kenapa kulit yang kurang terjaga kelembabannya menjadi mudah kering, sensitif, bahkan muncul kerutan-kerutan halus. 

Saya mau bercerita sedikit, beberapa bulan yang lalu saya sakit. Dokter menyarankan saya untuk lebih banyak beristirahat, mengonsumsi makan sehat dan banyak serat, serta minum obat teratur. Nah selama saya sakit itu saya tidak memakai skincare dengan bahan aktif. Entah kenapa kulit saya jadi agak sensitif gitu dengan bahan aktif seperti retinol, vitamin c, salicylic acid, dan sebagainya. Akibatnya wajah saya jadi terlihat kusam, sayu, kering, muncul jerawat di pipi kanan dan dahi. Untungnya saat itu kulit saya masih tertolong dengan gentle face cleanser dan hydrating toner. 

Setelah pulih dan sembuh, saya kembali memfokuskan diri pada basic skincare; double cleansing, serum, toner, moisturizer, dan sunscreen untuk siang hari. Oh ya, tipe kulit saya ini adalah dry skin. Karena kulit saya masih dalam proses penyesuaian, saya membutuhkan produk perawatan kulit yang ramah untuk kulit kering lagi sensitif. Terutama dalam hal ini adalah moisturizer. Saya cukup picky orangnya. Takut kalau-kalau saya salah pilih produk, kulit saya yang terkena imbasnya. 

Saya kemudian kenalan sama salah satu brand kecantikan lokal yang mana inovasi produk mereka sangat ramah untuk kulit acne prone hingga sensitif sekalipun. Brand tersebut adalah Teratu Beauty yang digawangi oleh Kak Alifah Ratu. 

Produk Teratu Beauty yang pertama kali saya coba dan gunakan adalah moisturizernya; DAILY CALM & SOOTHE SKIN MOISTURIZER. Kebetulan saya memang sedang butuh ini dan memfokuskan diri pada perawatan skin barrier untuk kulit kering.  

Sedikit overview tentang Teratu Beauty. Brand lokal ini berdiri di awal tahun 2020 dengan mengusung tema “Beauty For Everyone.” Inovasinya tidak hanya pada skincare, tetapi ada juga produk makeup, bodycare, dan haircare. Kak Alifah Ratu sebagai founder brand ini dulu mengawali karirnya di bidang beauty vlogger (Youtube) yang kemudian mencoba merintis karir sebagai beautypreneur. 

Saya sudah cukup banyak membaca ulasan positif mengenai produk-produk dari Teratu Beauty. Produk-produk yang menjadi andalan hingga saat ini di antaranya yakni Rose Glow Spray, Skin Barrier Serum, Miracle Deo Series, dan Daily Calm & Soothe Skin Moisturizer. Saya cek di Teratu Beauty Official di Shopee, produk-produk tersebut telah terjual dari lebih dari 10.000 pcs, belum lagi di resellernya. Ini mengindikasikan produk Teratu Beauty disukai banyak orang. 

Daily Calm & Soothe Skin Moisturizer by Teratu Beauty 

Semua produk dari Teratu Beauty pastinya sudah tersertifikasi BPOM (Badan Pengawas Obat dan Makanan), tak terkecuali produk pelembabnya: Daily Calm & Soothe Skin Moisturizer (BPOM NA 18210107587).  Moisturizer ini klaimnya aman buat segala jenis kulit, bahkan kulit sensitif sekalipun. 

THE PACKAGING

Pertama kali mendarat, saya terkesan dengan box-nya yang sangat cantik dengan motif ornamen batik. Tertulis Teratu Beauty, gentle skincare for acne prone and sensitive skin. Box cantik ini bisa juga dijadiin kado buat sahabat, pasangan, ataupun crush yang selama ini jadi inceran kamu hehe. 

Box Batik Teratu Beauty
Isi Box Batik Teratu Beauty
Buble wrapnya bukan dari plastik melainkan kertas dan tentunya sangat eco friendly. 

Untuk box packaging juga tak kalah menarik. Jika disentuh, pada tulisan Daily Calm & Soothe Moisturizer ini sebenarnya embossed. Font-nya berwarna silver metalik yang berkilau jika tertimpa cahaya. Terdapat ilustrasi tangan yang sedang memegang canting untuk membatik. 
Box Packaging Teratu Daily Calm & Soothe Skin Moisturizer
Ilustrasi Batik & Cantiing Box Packaging Teratu Daily Calm & Soothe Skin Moisturizer
But, hey! ini kan produk skincare tapi ada kenapa ada ilustrasi batik di kemasan box? Eh, tapi kok pas di balik ada ilustrasi batiknya? Ini kan produk skincare? Batik merupakan wastra (kain) nusantara hasil olah cipta leluhur bangsa yang senantiasa harus kita jaga & rawat agar senantiasa lestari. Sama halnya saat kita menjaga & merawat kulit kita pakai skincare dengan inovasi terbaik. 
Teratu Daily Calm & Soothe Skin Moisturizer dalam Pouch
Teratu Daily Calm & Soothe Skin Moisturizer
Teratu Daily Calm & Soothe Skin Moisturizer dikemas dalam tube fliptop dengan 2 ukuran yaitu 100ml dan 30ml. Yang ukuran 30ml dibanderol dengan harga Rp50.000, adapun ukuran 100ml harganya Rp 125.000. Kalau saya disuruh milih, pasti akan mengambil ukuran yang 100ml. Isi lebih banyak dan menurut saya harganya lebih affordable. Namun, jika kamu ingin mencoba untuk pertama kali, bisalah dicoba ukuran 30ml yang sangat travel friendly. 

KEY INGREDIENTS 

Let me talk about the key ingredients of Teratu Daily Calm & Soothe Skin Moisturizer:  

🌻Brightenyl (sebagai agen pencerah kulit, membantu mengatasi masalah kulit seperti hiperpigmentasi. Formula ini dipercaya sebagai agen pencerah yang lebih efektif daripada Kojic Acid dan Vitamin C) 

🌻Hyaluronic Acid (membantu merawat kelembaban kulit. Hyaluronic Acid ini sifatnya humectant, mampu menghidrasi dan membuat kulit terlihat kenyal. Ah masa sih? Jadi kepoooo) 

🌻Ceramide (menjaga skin barrier. Asal kamu kamu tahu ya, kulit kita ini sebenarnga memproduksi Ceramide yang fungsinya untuk menjaga skin barrier, tapi seiring bertambahnya usia produksi Ceramide dalam kulit semakin menurun. Makanya adanya Ceramide dalam skincare samgaf membantu kulit agar senantisa terjaga kelembabannya. Kulit yang sehat, lelmbab, teehidrasi dengan baik mampu memperlambat tanda-tanda penuaan) 

🌻Centella asiatica Extract (membantu menyejukkan kulit dan membantu mengatasi masalah jerawat) 

Ingredients selengkapnya 
Ingredients dari Teratu Daily Calm & Soothe Skin Moisturizer
THE TEXTURE &THE SCENT 

Now, the texture & the scent. Teksturnya menurut aku kayak lotion (gak kental) berwarna putih dan gentle di kulit aku. Ini bisa dijadiin sebagai face care dan body care. No fragrance dan no alcohol sehingga tak ada wangi khusus. Aroma muncul dari ingredients dan tak mengganggu. Malah kesannya kalem menurut saya. 
Tekstur Teratu Daily Calm & Soothe Skin Moisturizer

MY PERSONAL EXPERIENCE 

Pas saya aplikasiin 𝑻𝒆𝒓𝒂𝒕𝒖 π‘«π’‚π’Šπ’π’š π‘ͺπ’‚π’π’Ž & 𝑺𝒐𝒐𝒕𝒉𝒆 π‘Ίπ’Œπ’Šπ’ π‘΄π’π’Šπ’”π’•π’–π’“π’Šπ’›π’†π’“ ada sensasi calming dan dingin di kulit. Dia gak bikin sticky dan greasy after 5 menit pemakaian. Menurut saya teksturnya blendable dan gampang menyerap. 

Saya layering pake cleanser dengan main ingredient BHA, toner yang mengandung Glycerin, Serum ber-Ceramide, dan physical sunscreen masih aman kok di kulit. Gak menimbulkan iritas dan reaksi negatif lainnya.  

After finishnya, kulitku jadi bouncy & plumpy, cerahan. Paling utama sih terhidrasi & lembab. Begini ya after pemakaian rutin Teratu Daily Calm & Soothe Skin Moisturizer selama kurang lebih 1 bulan. FYI, ini gak dilayer sama skincare lain 

No filter. Edit sebatas watermark saja 
THE CONCLUSION

Kalau aku kasih nilai nih, rate untuk 𝑻𝒆𝒓𝒂𝒕𝒖 π‘«π’‚π’Šπ’π’š π‘ͺπ’‚π’π’Ž & 𝑺𝒐𝒐𝒕𝒉𝒆 π‘Ίπ’Œπ’Šπ’ π‘΄π’π’Šπ’”π’•π’–π’“π’Šπ’›π’†π’“ adalah ⭐️4,9/5 alias bagus banget dan sangat worth it dari berbagai segi (harga, kemasan, performa, dan after finish-nya). Terlihat kan kulit saya jadi plumpy, bluncy, dan cerah. 

Cowok skinkeran pakai 𝑻𝒆𝒓𝒂𝒕𝒖 π‘«π’‚π’Šπ’π’š π‘ͺπ’‚π’π’Ž & 𝑺𝒐𝒐𝒕𝒉𝒆 π‘Ίπ’Œπ’Šπ’ π‘΄π’π’Šπ’”π’•π’–π’“π’Šπ’›π’†π’“? Boleh banget! 

WHERE TO BUY? 

𝑻𝒆𝒓𝒂𝒕𝒖 π‘«π’‚π’Šπ’π’š π‘ͺπ’‚π’π’Ž & 𝑺𝒐𝒐𝒕𝒉𝒆 π‘Ίπ’Œπ’Šπ’ π‘΄π’π’Šπ’”π’•π’–π’“π’Šπ’›π’†π’“ bisa dibeli di berbagai marketplace seperti shopee misalnya. 


Bisa kepoin produk Teratu Beauty lainnya di sini yagesya shopee.co.id/teratubeauty 

Senin, 24 Oktober 2022

Penerapan Transisi Energi Untuk Kurangi Polusi, Indonesia Sudah Siapkah?

Dalam presidensi G20 2022 lalu pemerintah Indonesia mendukung isu transisi energi. Terutama dalam hal ini transisi energi berkelanjutan. Apa saja  hal krusial yang perlu dibicarakan? Ketiganya meluputi bagaimana akses energi yang terjangkau, penggunaan teknologi pintar dan bersih, serta pembiayaan energi bersih berkelanjutan.

Saya kasih contoh pada poin penggunaan teknologi pintar dan bersih, artinya kurang lebih begini, bagaimana Indonesia memanfaat teknologi dengan mengaplikasikan penggunaan energi yang ramah lingkungan serta tidak menimbulkan polusi. Penggunaan mobil listrik misalnya. 

Bicara mobil listrik, orang pasti akan mengingat elon Musk, figur penting di balik berdirinya Tesla. Bahkan ketika Tuan Musk datang ke Indonesia dan bertemu dengan Jokowi Indonesi seketika heboh. Ya, Tuan Musk muda ini menginisiasi perusahaan di bidang mobil listrik yang bernama Tesla. Di sini, saya tak akan membicarakan kehebohan Tuan Musk yang membuat banyak awak media tertarik untuk meliputnya.

Tak hanya Tesla yang membidani mobil listrik, beberapa perusahaan otomotif besar di dunia saat ini berlomba-lomba menciptakan inovasi mobil listrik yang tentunya lebih efisien dengan harga yang variatif supaya ke depannya lebih mudah diterima masyarakat dunia. 

Mobil listrik menjadi spotlight beberapa waktu belakangan karena mobil listrik dinilai menjadi transportasi masa depan yang mendukung energi berkelanjutan serta nol emisi (gak bikin polusi yes!). 

Bagi saya mobil listrik bukanlah hal yang baru, sebab selama saya kuliah, kampus saya sudah dalam tahap mengembangkan mobil listrik. Semenjak kuliah saya tergabung di UKM (Unit Kerja Mahasiswa) yang berfokus pada inovasi teknologi, salah satunya pada kreasi mobil listrik Garuda UNY. 

Bahkan mobil listrik dari kampus saya sudah bersaing di kompetisi tingkat internasional (tahun 2015). Meskipun saat itu saya tidak terlibat secara langsung di divisi mobil listrik, saya tahu bagaimana kerja keras dan perjuangan teman-teman divisi ini dalam mengembangkan mobil listrik, bahkan dibela-belain sampai menginap dan lembur di basecamp!

Saya kutip dari Kompas, Menteri Perindustruan Agus Gumiwang mengatakan setidaknya saat ini ada 4 perusahaan bus listrik, 35 perusahaan roda dua, dan 3 perusahaan roda empat. Total nilai investasinya mencapai 1,87 triliun.

Meskipun saat ini penjualan mobil listrik belum sesignifikan dan semasif mobil biasa dengan bahan bakar fosil, elektrifikasi otomotif di masa depan menjadi sebuah keniscayaan. Ditambah saat ini pemerintah serius mewujudkan Net Zero Emission (NZE) guna menghadapi tantangan dan risiko perubahan iklim di masa mendatang. 

Anyway, ada yang pernah dengar istilah Net Zero Emission sebelumnya? Mungkin beberapa kalian masih asing dengan istilah ini. Saya pertama kali dengan Net Zero Emission atau Net Emisi Karbon itu tahun lalu saat mengikuti virtual gathering Eco Blogger Squad #EcoBloggerSquad. Secara sederhana, Net Emisi Karbon adalah bagaimana upaya mengkondisikan jumlah emisi karbon yang dilepaskan ke atmosfer tidak melebih jumlah emisi yang mampu diserap bumi. Salah satu upaya untuk mendukung kondisi Net Emisi Karbon yakni kebijakan dari pemerintah berikut dukungan dari masyarakat. Transisi energi diperlukan guna mencapai keseimbangan antara aktivitas manusia dan juga alam.

Dikutip dari laman ESDM, untuk mencapai kondisi Net Emisi dan mengurangi jejak karbon pemerintah menerapkan lima prinsip; peningkatan energi baru dan terbarukan, pengurangan energi fosil, penggunaan kendaraan listrik di sektor transportasi, pemanfaatan listrik pada sektor industri dan rumah tangga, terakhir pemanfaatan Carbon Capture and Storage (penangkapan, penyimpanam, dan pemanfaatan karbon pada pembangkit listrik dan proses pengolahan gas alam).

Adanya transisi energi ini juga dinilai mampu menghalau selimut polusi yang ada di Indonesia. Udara bersih menjadi isu krusial yang perlu dibicarakan bersama karena polusi udara menjadi menimbulkan berbagai masalah bagi umat manusia dan juga lingkungan hidup. Tanpa adanya perubahan pada cara memproduksi dan menggunakan energi, maka intensitas polusi udara akan terus meningkat.

Hal buruk atau ancaman seperti apa yang bakal dihadapi manusia jika polusi melebihi ambang batas? Yang jelas dan yang paling bisa dilihat ancaman kesehatan seperti munculnya penyakit saluran napas akut yang menyerang paru-paru. Selain itu, keseimbangan alam pastinya juga bakalan terganggu. Polusi udara bisa menyebabkan suhu bumi meningkat dan air laut naik. Ketika suhu bumi meningkat di situlah perubahan iklim bakalan mengganggu keseimbangan alam ini.
Hal demikian diamini oleh Fariz Panghegar (Manager Riset traction Energi Asia) bahwasanya energi fosil yang tidak ramah lingkungan bisa menyebabkan selimut polusi kian pekat. Dalam virtual gathering dengan tema "Transisi Energi dan Selimut Polusi" yang diadakan baru-baru ini, Fariz Panghegar menjelaskan banyak hal mengenai transisi energi serta tantangan apa saja yang dihadapi Indonesia saat ini dalam hal proses transisi energi. Bahasanya renyah dan cukup mudah dipahami saya yang masih awam ini.
Fariz juga menjelaskan kepada kami semua yang mengikuti gathering tersebut langkah sederhana apa yang bisa kita lakukan untuk mendukung proses transisi energi. Misalnya dengan mematikan lampu jika tidak sedang digunakan atau upayakan menggunakan kendaraan umum ketimbang kendaraan pribadi

Transisi energi bukanlah hal yang mudah karena diperlukan adopsi dan penerimaan juga dari masyarakat. Dengan adanya berbagai instrumen dan kebijakan pemerintah semoga langkah ini menjadi terang benderang di masa yang akan datang. Indonesia sedang bersiap untuk itu!

Senin, 10 Oktober 2022

Hijaukan Bumi Lindungi Alam dari Selimut Polusi

Cerita dari Orang Baik: Mbah Sadiman Hijaukan Lereng Lawu yang Tandus Lagi Kering Kerontang

Ada kalanya seseorang melakukan hal yang dianggap nyeleneh, tak biasa, bahkan dianggap wagu oleh orang lain di sekitarnya. Namun nyatanya, hal-hal aneh itu justru mendatangkan manfaat yang sangat besar di kemudian hari. Demikian halnya apa yang dilakukan Mbah Sadiman. Sosok yang saat ini sudah memasuki usia senja itu bertahun-tahun yang lalu kerap dicemooh lantaran melakukan hal gila. ya hal gila. bahkan dirinya dianggap sudah gila oleh warga sekitar. Apa pasal? Mbah Sadiman ini puluhan tahun lalu secara konsisten menanam bibit beringin  pada lahan yang gersang dan tandus.

Mbah Sadiman. Foto: Yours Movie/YouTube

Cerita bermula di tahun 1964 ketika Gunung Lawu mengalami kebakaran yang luar biasa. Si Jago merah dengan rakusnya melahap apa saja yang ia lewati, termasuk hutan belukar di lereng Gunung Lawu. Alhasil, kawasan yang dilahap si jago merah tersebut lambat laun berubah menjadi kawasan tandus, apalagi di musim kemarau. Sudah kering, gersang, tak subur, jarang hujan pula. Di musim kemarau warga pun kesulitan mencari air untuk dikonsumsi (krisis air). 

Di tahun 1966, Mbah Sadiman mulai menanam bibit pohon beringin. Pohon dengan nama ilmiah Ficus benjamina tersebut konsisten ditanam di lahan yang tandus. Mbah Sadiman melakukan hal itu seorang diri. Ya seorang diri. Tidak ada yang menemani atau membersamai Mbah Sadiman melakukan aktivitas menanam bibit beringin.

Mbah Sadiman pernah diolok gila karena setiap hari menanam bibit beringin. Kegiatan tersebut dianggap tak berfaedah. Di saat warga sibuk menanam tanaman pangan, Mbah Sadiman justru menanam beringin. Sungguh aneh, pikir warga. Lagi pula di masa itu, pohon beringin dianggap wingit dan sarang demit. Itulah mengapa masyarakat di sana tidak respek ketika Mbah Sadiman menanam beringin.

Berpuluh tahun pun berlalu, pria kelahiran Wonogiri tahun 1954 memetik hasil peluhnya. Pada tahun 2016, sekitar 20.000 beringin tumbuh melingkari kawasan Hutan Gendol. Kawasan yang tadinya mengalami krisis air dan rawan kekeringan kini berubah menjadi kawasan dengan persediaan air yang melimpah.

Mbah Sadiman beroleh penghargaan Kick Andy Heroes 2016. 

Atas dedikasi dan konsistensinya dalam melakukan konservasi dan penghijauan, sejumlah penghargaan diberikan kepada Mbah Sadiman. Salah satu penghargaan tersebut adalah Tokoh Inspiratif Reksa Utama Anindha (Penjaga Bumi yang Penuh Kebijakan) dari BNPB. 

Beringin. Pohon beragam manfaat. Sumber gambar www.theoriginalgarden.com

Beringin, bagi sebagian masyarakat Indonesia yang percaya akan mitos-mitos, tanaman ini masih dianggap sebagai pohon yang memiliki banyak penunggu tak kasat mata atau pohon keramat. Faktanya pohon ini mampu menyimpan cadangan air dalam jumlah besar. Air hujan yang turun begitu deras dan bisa menyebabkan banjir diserap dan disimpan oleh perakaran beringin. Keren banget sih manfaat si pohon yang dianggap wingit ini. Selain itu, manfaat lainnya dari pohon beringin adalah menyerap karbondioksida dan polutan yang berasal dari emisi kendaraan bermotor.

Hutan dan Sejuta Manfaatnya untuk Alam dan Manusia

Dari cerita Mbah Sadiman di atas kita jadi mengetahui bahwasanya hutan yang terbakar dan gundul menyebabkan daerah di sekitarnya mengalami krisis air. Hutan memiliki berjuta manfaat bagi kehidupan. Hutan mampu menyimpan cadangan air sekaligus penyaring udara (menjaga alam dari selimut polusi). Itulah mengapa ada istilah hutan sebagai paru-paru dunia. Berbagai jenis tanaman ada di hutan. Dalam jumlah besar tanaman yang lebat mampu menyerap polutan yang dihasilkan oleh emisi kendaraan bermotor, asap pabrik, dan sejenisnya. Di antara hutan warisan dunia yang berkontribusi terhadap emisi adalah Hutan Hujan Sumatera, Taman Kinabalu di Borneo Malaysia, dan Blue Mountains di Australia (sumber: kompas.com).

Hutan sebagai penyerap dan penyimpan karbon. Yups, pohon dapat menyerap CO2 (karbondioksida) serta mengubahnya menjadi kayu. Karbon yang terserap ini akan tetap terikat selama ratusan bahkan hingga ribuan tahun. Inilah bagian penting fungsi hutan dari sistem iklim bumi. Secara sederhana pohon yang tumbuh subur  akan menjadi penyerap karbondioksida dari permukaan atmosfir bumi serta menyimpannya di dalam daun, akar, dan tanah hutan. Dapat disimpulkan melalui ini, hutan mampu menjadi garda terdepan dan mampu melindungi alam dari krisis iklim dan ancaman perubahan iklim.

10 hutan Warisan Dunia penghasil karbon:

1. Hutan Hujan Tropis Sumatera, Indonesia

2. Cagar Biosfer RΓ­o PlΓ‘tano, Honduras

3. Taman Nasional Yosemite, AS

4. Taman Perdamaian Internasional Gletser Waterton, Kanada/AS

5. Pegunungan Barberton Makhonjwa, Afrika Selatan

6. Taman Kinabalu, Malaysia

7. Cekungan Uvs Nuur, Federasi Rusia/Mongolia

8. Taman Nasional Grand Canyon, AS

9. Area Greater Blue Mountains, Australia

10. Taman Nasional Morne Trois Pitons, Dominika

Ancaman Polusi dan Perubahan Iklim

Penebangan hutan dalam skala masif dapat berefek pada banyak hal. Dua di antaranya ancaman polusi dan perubahan iklim. Hutan melindungi bumi ini dari bahaya selimut polusi yang dihasilkan oleh beragam aktivitas manusia

Definisi polusi. Menurut Ainnudin dan Widyawati (2017), pencemaran adalah suatu kondisi yang mengubah dari bentuk awal ke keadaan yang lebih buruk. Perubahan yang terjadi lebih buruk ini sebagai akibat dari adanya bahan-bahan pencemar yang masuk. Bahan pencemar tersebut memiliki sifat racun (toksik) yang dapat membahayakan organisme hidup di sekitarnya. Sifat racun inilah yang menjadi penyebab pencemaran. Secara sederhana, pengertian polusi yaitu adanya suatu zat atau materi yang masuk ke dalam lingkungan sehingga menyebabkan lingkungan menjadi tidak berfungsi sebagaimana mestinya.

Definisi perubahan iklim. Konvensi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) tentang Kerangka Kerja Perubahan Iklim (United Nations Framework Convention on Climate Change/UNFCCC) mendefinisikan Perubahan iklim sebagai gejala atau fenomena disebabkan baik secara langsung atau tidak langsung oleh aktivitas manusia sehingga mengubah komposisi dari atmosfer global dan variabilitas iklim alami pada perioda waktu yang dapat diperbandingkan. Komposisi atmosfer global yang dimaksud adalah komposisi material atmosfer bumi berupa Gas Rumah Kaca (GRK) yang di antaranya, terdiri dari Karbon Dioksida, Metana, Nitrogen, dan sebagainya. 

Perubahan iklim bisa diukur dalam bentuk statistik melalui International Panel on Climate Change. Salah satu dampak perubahan iklim adalah bencana alam yang terkait dengan peningkatan suhu bumi. Data NASA dan NOAA menunjukkan bahwa rata-rata suhu global pada 2016 adalah 1,78 derajat fahrenheit (0,99 derajat celcius), lebih hangat daripada rata-rata suhu bumi saat pertengahan abad ke-20.

Kebakaran hutan dan lahan serta berbagai polusi udara yang mencemari lingkungan memberikan pengaruh terhadap kenaikan suhu bumi dan perubahan iklim. Tahun 2019 misalnya, dampak dari El Nino menyebabkan pergerakan arus panas dari Asutralia ke Indonesia. Pada tahun tersebut, beberapa kawasan di Indonesia mengalami kebakaran hebat. Kebakaran ini sebenarnya bukan karena faktor iklim seperti El Nino saja, tetapi juga aktivitas manusia (menebangi hutan dan mengubahnya lahan menjadi kawasan industri). Secara ringkas, hutan ditebang untuk industri, polusi dari asap industri membuat aktivitas gas rumah kaca semakin meningkat sehingga berpengaruh terhadap perubahan iklim.

Kontribusi Kita untuk Lindungi Bumi 

Sangat salut atas jerih payah dan perjuangan Mbah Sadiman hijaukan bumi di Lereng Gunung Lawu. Kita pun bisa berkontribusi seperti Mbah Sadiman dengan cara sederhana dan aksi kecil yang bisa kita lakukan. Karena sekecil apapun langkah yang kita ambil, kalau dilakukan secara bersama-sama dan terus menerus akan besar dampaknya (Time Up For Impact).

Contoh sederhana atau aksi kecil yang bisa kita lakukan untuk lindungi bumi dari polusi dan ancaman perubahan iklim: menanam tanaman penyerap karbon seperti Bunga Lili, Sirih Belanda, Palem kuning, dan tanaman lainnya di sekitar rumah. Sebenarnya tidak harus tanaman yang saya sebutkan sih. Itu hanya contoh. Rumah yang pekarangannya dipenuhi tanaman hias saja kelihatan asri, segar, dan bebas dari udara toksik, kan? Aksi selanjutnya berkontribusi langsung pada proyek tanam pohon (biasanya ini dilakukan secara masal dan melibatkan komunitas tertentu). Jika tidak bisa terlibat langsung di project tanam pohon, cara yang paling mudah adalah donasi pohon secara digital. Mungkin kamu bisa berkontribusi dengan cara-cara yang lain. #SelimutPolusi #MudaMudiBumi #UntukmuBumiku #TeamUpForImpact.

Kalau semisal saya memiliki kesempatan membuat kebijakan untuk mengurangi polusi untuk mengatasi perubahan iklim saya akan berfokus pada penghijauan, moratorium sawit, transisi energi menuju energi yang lebih ramah lingkungan serta mengurangi mobilitas penggunaan kendaraan berbahan bakar fosil menjadi kendaraan listrik. Demikian. Terima kasih sudah membaca.


Kamis, 18 Agustus 2022

Masyarakat Adat Sebagai Pemangku Hukum Adat, Pewaris tradisi, dan Penjaga Bumi

Perempuan itu kerap disapa Butet Manurung, nama aslinya Saur Marlina Manurung. Perempuan kelahiran 21 Februari 1972 tersebut merupakan aktivis sosial, antropolog, sekaligus pendiri Sokolo Rimba. Sokola Rimba adalah sekolah rintisan yang ditujukan bagi anak-anak Orang Rimba atau bisa juga dikenal sebagai Suku Kubu yang tinggal di pedalaman Jambi. Konsep sekolahnya adalah memberikan pendidikan dan pengetahuan bagi masyarakat adat. Kini Sokola Rimba telah bertransformasi menjadi Sokola Institute yang telah memberikan manfaat kepada lebih dari 15.000 masyarakat adat. Bisa dikatakan Sokolo Institute menjadi lembaga pelopor yang membidani pendidikan untuk masyarakat adat. 

Sokola Rimba, anak-anak Orang Rimba, dan Butet Manurung (Sumber: Trivia.ID)

Tidak seperti kurikulum pada umumnya di mana kita belajar di ruang-ruang kelas (catatan: sebelum pandemi menyerang), di Sokola Alam ruang kelasnya adalah hutan dan alam. Di mana, di sana anak-anak dari masyarakat adat belajar membaca, menulis, dan menghitung.

Kenapa Butet Bersikukuh ingin menghadirkan pendidikan bagi anak-anak dari komunitas adat di pedalaman? Di sebuah acara dengan beliau sebagai narasumbernya (Inspirato), Butet mengatakan begini, “Bukan anak yang harus menyesuaikan sistem pendidikan yang ada, namun sistem pendidikanlah yang harus menyesuaikan dengan keadaan anak-anak mereka.” Butet juga ingin menghadirkan pendidikan tidak hanya untuk anak laki-laki, tetapi juga anak perempuan karena pada awalnya pendidikan untuk anak perempuan adalah tabu. Bahkan niat awal membawa misi pendidikan dan pengajaran ini sempat ditolak karena Orang Rimba berpikir pendidikan adalah kejahatan yang berbahaya dan bisa mencelakai mereka.

Mirisnya adalah dengan keadaan yang miskin literasi dan numerasi, masyarakat adat mudah tertipu dan terpedaya oleh orang asing yang berniat merampas tanah mereka. Inilah yang menjadikan Butet terketuk hatinya untuk memberikan pendidikan yang sesuai dengan anak-anak Orang Rimba. Takjub sekali saya dengan Butet Manurung, bahkan dari pertama kali saya membaca kisahnya yang dituang dalam buku SOKOLA RIMBA dengan ketebalan lebih dari 300 halaman. 

Setiap tahun kerap terjadi sengketa lahan atau konflik agraria yang melibatkan masyarakat adat. Menurut Sandayati Moniaga selaku Komisioner Pengkajian dan Penelitian Komnas HAM, sengketa ini terjadi karena beberapa hal seperti tidak adanya pengakuan wlayah dari negara, adminsitrasi yang menyulitkan, serta penanganan konflik yang terkesan tidak serius. Maka dari itu, saya pikir penting bagi kita untuk mendukung Undang-undang Masyarakat Hukum Adat agar segera terealisasi. Undang-undang ini nanti memberikan payung hukum sekaligus perlindungan yang jelas bagi masyarakat adat yang rentan terdampak konflik sosial dan ekonomi.

Beberapa waktu lalu saya mengikuti virtual gathering yang diadakan oleh Blogger Perempuan, #EcobloggerSquad, dan AMAN (Aliansi Masyarakat Adat Nusantara). Narasumber dalam virtual gathering tersebut adalah Mina Setra (Deputi IV Sekjen AMAN Urusan Sosial dan Budaya). Bu Mina yang merupakan orang Dayak Kompang Kalimantan Barat ini menuturkan banyak hal mengenai masyarakat adat, seperti tantangan yang dihadapi hingga kreativitas dan produktivitas mereka dalam menciptakan seni kerajinan serta keanekaragaman hasil bumi.

"Dari hasil penelitian ternyata Orang Dayak Iban telah menciptakan 64 jenis padi lokal." begitu celotehnya ringan. 

Tak hanya itu, menurut Bu Mina, sebagian dari orang yang berada di komunitas adat memiliki pengetahuan yang terstruktur mengenai seni dan kerajinan, misalnya pada tenun ikat. Jahitannya rapi dan polanya simetris, semuanya diwariskan dari generasi ke generasi. Masyarakat adat menurunkan kemampuannya kepada anak dan cucunya, mereka bener-benar pewaris tradisi dan budaya.

Berikut contoh kreativitas dan produktivitas yang saya ambil tangkapan layar dari virtual gathering tersebut.

Dari tadi bicara mengenai masyarakat adat mulu. Sebenarnya apa sih masyarakat adat itu? Menurut AMAN, masyarakat adat (indigeneous people) adalah sekelompok orang yang secara turun-temurun menempati wilayah adat, memiliki kedaulatan atas tanah, kekayaan alam, relasi sosial budaya, dan seperangkat aturan yang tunduk pada hukum adat. Jadi kenapa disebut masyarakat adat karena memiliki unsur-unsur seperti: ada wilayah adat yang mengikat, ada hukum adat yang berisi seperangkat aturan baik tertulis maupun tidak tertulis, ada spiritual dan traditional knowledge yang unik.

Hukum adat di Indonesia berbeda-beda, karena setiap wilayah adat satu berbeda dengan lainnya. Saya ambil contoh hukum adat Awig-Awig di Desa Pakraman Bali mencangkup Mangaksama (minta maaf), Dedosan (denda uang), Kerampang (penyitaan harta benda), Kasepekang (tidak diajak berbicara dalam kurun waktu tertentu, Keselong (diusir dari desanya), Upacara Prayascita (upacara bersih desa). 

Bu Mina menambahkan bahwasanya hukum adat hadir bukan untuk menghakimi, tetapi ia ada untuk menjaga keseimbangan antara manusia dengan alam. Masyarakat adat dapat dianggap sebagai penjaga bumi. Hutan diibaratkan supermarket alam dan masyarakat adat mengambil apa-apa dari alam sesuai kebutuhannya. Tidak serakah. Karena masyarakat adat berpikir tidak hanya mengonsumsi untuk hari ini, tetapi juga bagaimana generasi selanjutnya juga ikut menikmati. Selain itu, bagaimana menjaga bumi agar tetap lestari. 

Jadi dapat disimpulkan keberadaan masyarakat adat, hukum adat serta seperangkat hal yang ada di dalamnya menjadi bukti  betapa kayanya keragaman di Indonesia. Jika tak ada pendekatan terhadap masyarakat adat seperti yang dilakukan oleh Butet Manurung di awal, masyarakat adat seperti Orang Rimba di Jambi menjadi mudah dimanipulasi dan tanahnya dirampas oleh pihak-pihak yang tak bertanggungjawab. Menjadikan hal ini sebagai mata rantai konflik yang tak berkesudahan. Penting sekali perlindungan hak-hak masyarakat adat yang rentan terhadap konflik agraria. Maka dari itu perlu payung hukum dan itu terus diupayakan dalam Undang-undang Perlindungan Masyarakat Adat. 

Sebagai pungkasan dukung terus masyarakat adat sebagai pemangku hukum adat, pewaris tradisi, sekaligus penjaga bumi ini. Karena kalau bukan kita yang mendukung, lantas siapa lagi?

Selasa, 19 Juli 2022

Donasi Sambil Dengarkan Lagu? Bisa banget Lewat Dengar Alam Bernyanyi

Ternyata saya ini termasuk orang yang suka banget mendengarkan musik sembari menjalankan aktivitas. Kamu juga gitu gak sih? Saat mengerjakan tugas, selalu ditemani musik. Saat bersantai sembari ngeteh atau ngopi pasti nyetel playlist. Bahkan ke kampus atau ke manapun selalu bawa earphone, supaya pas jam kuliah berakhir dan memasuki masa istirahat saya bisa mendengarkan lagu. 

Pernah kejadian saya lupa membawa earphone Saat di kereta api dari Jogja menuju Jakarta, sumpah bete banget. Setidaknya Saat itu jika saya membawa earphone, saya bisa membaca ebook favorit saya dan alunan lagu Spotify. Musik juga mampu mengusir suntuk.

Mendengarkan musik atau lagu saat momen-momen tertentu atau menunggu seseorang bisa menjadi pilihan. Kita juga pernah kan pastinya pas galau atau patah hati, mendengarkan lagu melow hihihi. Tapi jujur hati jadi plong sih saat ada penyaluran rasa sedih sih. Ya gak gaes?

Mungkin juga ini pengaruh orangtua, lingkungan,  dan kebiasaan masa kecil saya kali ya? Sebagai generasi 90an  sejak kecil telinga sudah dikenalkan lagu anak-anak. Bandingkan masa sekarang, lagu anak-anak sudah jarang diproduksi oleh label musik. Banyakan di youtube yang saya temukan adalah ciptaan kreatornya sendiri. Tapi gak apa gaes, yang penting masih ada lagu untuk anak-anak yang fungsinya gak hanya sebagai media hiburan tetapi juga edukasi. 

Akan ada lagu baru yang tercipta setiap waktu. Kalau dihitung-hitung mungkin sudah ada puluhan juta lagu kali ya sejak pertama kali lagu itu tercipta, bahkan mungkin lebih. Di spotify aja jumlah lagu digitalnya sudah tercatat lebih dari 70 juta (sumber: Wikipedia). Wah banyak banget ya ternyata.

Menurut catatan sejarah, bangsa Sumeria adalah yang menciptakan lagu untuk pertama kalinya melalui Hymn to Creation. Diperkirakan sekitar 4.000 tahun yang lalu. Adapun bahasa yang digunakan adalah bahasa Cuneiform. Selanjutnya bangsa Yunani yang menciptakan nada, simbol, hingga notasi musik pertama di dunia. Berkat penemuan notasi musik, berkembangnya lagu-lagu dengan berbagai nada, lirik, serta genre hingga dikenal seperti sekarang ini.

Di Indonesia, lagu tidak hanya sebagai sarana edukasi, ekspresi diri, atau sekadar hiburan. Ada juga yang menjadikannya sebagai sarana upacara atau ritual yang lewat dengan kepercayaan suatu masyarakat. Di Marapu Sumbawa misalnya, nyanyian bisa menjadi sarana untuk memanggil atau mengiringi kepergian roh-roh.

Kamu percaya gak dengan mendengar sebuah lagu, kamu juga bisa berdonasi? Ya bisa dong pastinya, kan masyarakat kita itu kreatif. Beberapa waktu yang lalu rilis lagu DENGAR ALAM BERNYANYI. Lagu ini karya Trio Laleilmanino (Anindyo Baskoro, Ilman Ibrahim, dan Arya Aditya Ramadhya. Lagu ini bisa didengarkan di platform musik kesayangan kamu seperti Spotify, Joox, YouTube Music, dan lain-lain. Dengan mendengarkan lagu Dengar Alam Bernyanyi itu artinya kamu bisa turut berdonasi sebab sebagian royalti lagu ini digunakan untuk konservasi dan restorasi hutan adat di Kalimantan. Wah keren banget idenya! I really appreciate it!

Anyway, lagu Dengar Alam Bernyanyi menjadi official theme sang Y20 lho. Apa itu Y20? Y20 merupakan bagian dari presidensi Grup 20 (G20) yang mengajak generasi muda dan negara-negara yang terlibat untuk berdialog dan fokus pada 4 isu prioritas seperti ketenagakerjaan pemuda, transformasi digital, planet berkelanjutan dan layak huni, serta, keberagamam dan ikuti.

Ada yang penasaran dengan lirik lagu Dengar Alam Bernyanyi? 

Bila kau ada waktu
Lihat aku di sini
Indah lukisan Tuhan
Merintih ingin kau kembali
Beri cintamu lagi

Bila kaujaga aku
Kujaga kau kembali
Berhentilah mengeluh
Ingat, kau yang pegang kendali
Kau yang mampu obati
Sudikah kau kembali?

Pandanglah indahnya biru yang menjingga
Simpanlah gawaimu, hirup dunia
Sambutlah mesranya bisik angin yang bernada
Dengar alam bernyanyi

Bila kau lelah dengan panasnya hari
Jagalah kami agar sejukmu kembali

Bersatulah, hajar selimut polusi
Ingatlah, hai, wahai kau manusia
Tuhan menitipkan aku
Ho, di genggam tanganmu

Lagunya enak banget didengar. Apalagi saat traveling. Nuansanya bikin healing gak sih? Sebagai bagian dari #ecobloggersquad saya excited banget ketika menuliskan artikel mengenai lagu Dengar Alam Bernyanyi. Semoga bermanfaat dan semakin banyak yang tahu serta mendengarkan lagu Dengar Alam Bernyanyi. Kapan lagi lho bisa berdonasi sembari dengerin lagu?

Healing dan traveling sambil dengerin Dengar alam Bernyanyi seru juga

Jumat, 15 April 2022

Punya Masalah Bau Badan dan Tak Cocok Pakai Deodorant? Cobain Yuk Body Odorizer Spray dari Deorex!

Dulu semasa mengerjakan skripsi, aku bekerja part-time di sebuah rumah makan yang letaknya tak jauh dari kampus. Yah, itung-itung melatih kemandirian dan cari tambahan uang buat ngeprint dan jajan. Aku bekerja tak sendiri, ada rekanku yang juga masih mahasiswa. Kadang aku dan temanku ini, sebut saja Murni, bertukar shift di siang atau malam hari.

Banyak suka dukanya bekerja sebagai pramusaji di rumah makan. Anyway, ternyata banyak juga mahasiswa di Jogja yang kuliah sambil bekerja buat mencukupi kebutuhan hidup. Kebanyakan dari mereka sih anak perantauan atau tak tinggal serumah dengan orang tua. Bahkan bisa dikatakan hampir sebagian besar teman kosku kuliah sambil bekerja menjelang masa akhir studi.

Sekarang aku akan menceritakan sisi positifnya bekerja di rumah makan. Aku gak perlu beli makanan di luar sebab makan sudah ditanggung. Udah gitu kalau pulang kerja dibawain makanan/jajan buat dimakan di kos. Otomatis ini akan menghemat pengeluaran aku untuk jatah makan. Berikutnya, aku belajar sisi entrerenurship dari mengelola usaha rumah makan yang tergolong sederhana. Aku praktik langsung dan tau pengeluaran/pemasukan harian usaha rumah makan, serta kebutuhannya apa saja (misal list belanja harian), aku pun bisa belajar masak dari sini. Satu lagi, dari bekerja di rumah makan, aku tak mau menjadi orang yang menyisakan makanan. Aku juga menjadi pribadi yang sangat menghargai mereka yang berprofesi sebagai pramusaji di restoran, hotel, warung atau apapun.

Dukanya bekerja sebagai pramusaji. Sangat melelahkan pemirsah. Apalagi pas lagi ramai-ramainya pengunjung. Kaki bisa tremor karena bolak-balik melayani pelanggan. Jam-jam ramai itu biasanya menjelang waktu makan siang. Selain itu, pas ada event kampus atau penerimaan mahasiswa baru, ramainya luar bisa. Jujur hayati kewalahan kadang. 

Saking padatnya pengunjung dan harus bekerja cepat. Aku jadi gampang banget berkeringat. Efeknya adalah bau badanku juga tak enak. Huhuhu pengen nangis. Aku mencoba deodorant roll on, tapi malah ketiku jadi lengket dan gerah. Maksud hati ingin mengatasi bau badan menyengat akibat keringat berlebih, lengan baju malah sering basah. Ujung-ujungnya keringatku baunya semakin menjadi-jadi. Malah tak karuan. Bikin burket pula. Nangis kuadrat ini mah.

Semenjak itu aku tak pakai deodorant roll-on lagi. Aku sudah coba dari 2 merek yang berbeda dan keduanya tak cocok di aku. Sepertinya aku tim yang tak cocok pakai deodorant pemirsah. Kamu punya pengalaman serupa gak sih kayak aku. Kepo deh aku tuh. Coba cerita di kolom komentar.

Itu dulu. Dulu banget ketika aku belum mengenal dan mencoba body odorizer spray. Wah apaan tuh, Arinta? Body odorizer spray merupakan solusi terbaik pengganti deodorant yang memiliki fungsi menghilangkan bau badan akibat keringat berlebih dengan cara disemprot (spray) di tubuh. Nah, body odorizer spray yang pertama kali dan saat ini sudah aku coba adalah DEOREX. 

Jelang akhir tahun lalu aku benar-benar keracunan mutual twitter karena DEOREX bolak-balik muncul di timeline. Deorex lagi. Deorex lagi. Deorex juga sering dibicarain di base beauty yang ada di twitter. Banyak yang sudah mencoba lalu merekomendasikannya. 

Aku jadi kepo kan? Emang beneran sebagus dan seampuh itu buat mengatasi bau badan akibat keringat berlebih? 

Berbeda dengan deodorant, Deorex selain membantu mengatasi permasalahan bau badan, dia juga dirancang untuk membunuh bakteri, kuman, dan jamur penyebab bau badan. Deorex juga memiliki kemampuan memberikan proteksi tubuh terhadap bau hingga 72 jam alias 3 hari. Mantulita gak tuh? Jadi sekarang kamu udah tau kan bedanya deodorant dan body odorizer spray Deorex?

Kelebihan Deorex,

1. Deorex  mampu Membunuh mikroba (bakteri, kuman, dan jamur) penyebab bau badan.

2.  Deorex memberikan Perlindungan/proteksi hingga 72 jam.

3. Deorex tidak menyumbat pori-pori sehingga kulit bisa bernafas

4. Dapat digunakan di berbagai area sekiranya bau dan butuh proteksi seperti leher, kaki, punggung. Tidak hanya ketiak saja. 

5. Deorex tidak meninggalkan noda pada baju yang kita kenakan.

6. Deorex tidak mengandung bubuk/bedak yang menyebabkan burket.

7. Dorex tidak mengandung bahan kimia berbahaya.

8. Deorex tidak menyebabkan iritasi.

9. Deorex lebih ekonomis karena seminggu cukup diaplikasikan 2 hingga 3 kali seminggu atau sesuai kebutuhan.

10. Desain kemasan Deorex sangat ergonomis. 

11. Menurut aku dia sangat travel friendly dan mudah dimasukkan ke dalam pouch atau tas kecil.

Apakah Deorex sudah memiliki izin BPOM? Tentu saja sudah! Deorex juga sudah mendapatkan sertifikat halal dari MUI lho. Deorex juga menjadi Official Body Care partner dari Indonesian Basketball Leage (IBL).

Deorex saat memiliki 2 varian. Pertama varian Deorex non-fragrance (packaging berwarna biru) dan Deorex Masking Fragrance-Musk (packaging berwarna ungu). 

Sekarang mari kita review, bedah, dan coba si biru dan si ungu Deorex ini.

Packaging

Sudah aku jelaskan sebelumnya bahwasanya kemasan Deorex sangatlah ergonomis. Dia nyaman banget digenggam dan travel friendly. Cantik dan elegan pokoknyalah. Oh iya aku suka desain kemasan Deorex yang baru ini, baik box maupun botolnya lebih eye-catching! Semua orang pasti sependapat sama aku. Informasinya juga tertera jelas di situ. Dikatakan ergonomis karena kemasannya gampang disimpan, mudah dibawa kemana-mana, serta estetis. Desain kemasan yang baru pokoknya juara deh di aku.

Deorex dikemas dalam botol doff dengan aplikasi berupa sprayer di bagian kepala botol. Kepala botol dilengkapi tutup dengan warna bening/transparan. Satu botol berukuran 60 ml sehingga sangat mudah dijejalkan di dalam pouch, tas mungil, atau saku ransel. 
Ingredients

1. Komposisi kandungan dari Deorex Non-Fragrance

Purified Water, Aluminium Chlorohydrate, Propylen Glycol, PEG-40 Hydrogenated Castor oil, Farnesol, Menthol, Menthyl Lactate, Phenoxyethanol, Methylparaben, Ethylparaben, Propylparaben, Butylparaben.
2. Komposisi kandungan dari Deorex Masking Fragrance – Musk

Purified Water, Aluminium Chlorohydrate, Propylen Glycol, PEG-40 Hydrogenated Castor oil, Farnesol, Menthol, Ethanol, Fragrance, Farnesol, Menthol, Menthyl Lactate, Caprylyl Glycol, Tetrasodium EDTA, Phenoxyethanol. 
Terdapat fragrance, Menthol, Ethanol, Phenoxyethanol, Caprylyl Glycol, Tetrasodium EDTA pada Deorex Fragrance Musk, sedangkan untuk yang Non-Fragrance tidak ada. Tetrasodium EDTA ini memiliki fungsi membuat wangi menjadi tahan lama, menjaga stabilitas produk ketika terpapar udara, serta mencegah mikroba tumbuh dan berkembang. Adapun Caprylyl Glycol berfungsi menjaga kelembaban serta meningkatkan aktivitas antimikroba.

Cara/Petunjuk Penggunaan

Gunakan (semprot) Deorex di bagian tubuh yang bermasalah (misal ketiak, leher, atau telapak kaki) pada malam hari dengan jarak kurang lebih 10 cm. Namun, terlebih dahulu pastikan area tersebut sudah bersih dan kering. Diamkan sejenak hingga cairan dari Deorex mengering. Catatan: jangan semprotkan pada bagian kulit yang terkena luka/iritasi.

Deorex aman digunakan untuk anak-anak mulai usia 7 tahun ke atas. Bisa juga untuk busui, dengan catatan: dibersihkan atau mandi terlebih dahulu sebelum menyusui untuk menghindari larutan terbawa oleh keringat saat menyusui.

Bagi kamu yang masih pemula, kamu wajib gunakan Deorex rutin selama sebulan penuh. Setiap malam menjelang tidur atau di pagi hari sebelum menjalankan aktivitas. Untuk penggunaan selanjutnya, tinggal aplikasikan 2-3 kali saja dalam seminggu. Per hari, kalau aku cukup 2 hingga 3 kali spray. 

Tekstur

Deorex memiliki tekstur watery dan bening kayak air mineral. Meskipun teksturnya cair, dia gak bikin baju terkesan basah setelah diaplikasikan. Deorex mudah meresap ke tubuh atau pakaian yang kita kenakan.

Scent

Sudah jelas perbedaannya, Deorex Non-Fragrance tidak memiliki wangi khusus. Sebenarnya ada aromanya yang sekilas tercium dan itu berasal komposisi ingredient di dalamnnya. Bukan karena tambahan fragrance. Sedangkan Deorex Masking Fragrance Musk, tercium aroma musky yang soft, bikin nyaman dan rileks, serta terkesan seperti memakai parfum mewah. Aroma musky ini mengingatkanku pada mas-mas KKN yang sampai sekarang aku tidak tahu namanya. Tapi baunya melekat dan memorable di otak hingga detik ini. 

Review atau experience dari aku

Aku sudah menggunakan Deorex lebih dari 2 minggu. Aku suka keduanya, baik Deorex Non-Fragrance dan Deorex Fragrance Musk. Favorit aku Deorex Fragrance Musk. Apakah karena mengingatkanku pada mas-mas KKN itu ya hahaha. 
Bagaimana pengaplikasian Deorex Non-Fragrance dan Fragrance Musk? Jadi, bagi kamu yang ingin menggunakan parfum favorit, kamu cukup pakai Deorex Non-Fragrance. Gak bakalan tabrakan karena tidak tercium aroma atau aroma dari Deorex Non-Fragrance ini sifatnya netral. Bau badan dan tubuhmu terkunci sekaligus terproteksi oleh Deorex, sedangkan parfum yang kamu gunakan membuat wangi tubuhmu semakin fresh. Aku gunakan Deorex Non-Fragrance jika ingin pergi ke luar kota atau hangout bareng teman.
Untuk Deorex Fragrance Musk bisa digunakan jika sedang tak ingin mengenakan parfum karena sudah terdapat aroma musky yang terkesan elegan dan mewah. Satsetsatset tinggal semprot, beres kan? Aku kalau lagi mager pakai parfum dan ingin ke Indomaret atau pergi ke mana gitu yang lokasinya gak terlalu jauh dari rumah, cukup pakai si ungu Fragrance Musk ini.

Ternyata bukan hanya aku saja yang memfavoritkan Deorex Fragrance Musk, mutualku banyak juga suka wanginya. Dari segi packaging (seperti yang sudah aku singgung di awal) sudah syanteek dan gak malu-maluin buat di bawa traveling, berolahraga, atau sunmori.

Pernah aku pakai Deorex di hari Sabtu di malam hari. Esok harinya (Minggu), aku mandi agak siangan karena mager dan ingin rebahan sambil nonton film. Eh gak bau acem dong badanku seharian menggabut itu. Sehabis mandi aku aplikasiin Deorex lagi untu proteksi ekstra. Ternyata pas hari senin, tubuhkan masih segar tercium aroma Deorex dong. Emang ada bau badan dikit, tapi tertutup aroma Deorex. Setelah mandi dan menjelang beraktivitas, aku aplikasikan kembali Deorex ke badan.

Berkat Deorex aku gak perlu lagi pakai deodorant roll on yang bikin ketiku basah dan meninggalkan noda di baju. Tidak ada reaksi negatif apapun saat aku menggunakan Deorex.

Aku agak menyesal kenapa gak kenal Deorex dari dulu di saat-saat aku menyelesaikan studi, huh. Tapi setidaknya aku mendapat pencerahan atas masalah hidupku berupa bau badan akibat keringat berlebih. Deorex formulanya sangat keren. Sangat ajaib. Kalau habis bakalan repurchase nih huhuhu. 

Siapa yang perlu menggunakan Deorex? Siapapun kamu yang menjalankan aktivitas harian. Deorex sangat direkomendasikan untuk orang yang bekerja di lapangan, pelajar/mahasiswa, atlet, dan setiap orang yang membutuhkan proteksi lebih terhadap bau badan dan keringat menyengat.

Di mana membeli Deorex, Arinta?

Kamu bisa dapatkan Deorex di Apotik Centuri, Guardian, KKV, Boots, Apotik K24. Juga di marketplace Shopee, Lazada, dan Tokopedia. Selengkapnya cekidot https://linktr.ee/modiva

Di tempatku gak ada Apotik Centuri, KKV, dan Boots. Adanya Guardian dan K24 tapi cukup jauh lokasinya. Berharap Deorex bisa melebarkan sayap hingga bisa mejeng di rak-rak supermarket atau minimarket di pelosok Indonesia. So, ketika aku kehabisan Deorex, bisa cus langsung ke Indomaret gak pake lama. 
Eh, kamu sudah coba Deorex belum?

Eco Blogger Squad: Ngobrolin Keanekaragaman Hayati di Indonesia

Saat saya masih kecil (SD), saya kerap bermain di area persawahan bersama teman-teman. Di sawah saya saya menemukan belalang sembah, capung, burung emprit, jangkrik, belut, keong sawah, dan masih banyak lagi. Saya bahkan mencatat nama-nama hewan dan tumbuhan yang ada di sekitar persawahan tersebut untuk tugas sekolah saya. Tugas mengenai “KEANEKARAGAMAN HAYATI DI SEKITAR KITA.”

Belasan tahun berlalu, sekarang area sawah yang letaknya tak jauh dari sekolah saya dulu itu sudah berubah menjadi kawasan permukiman penduduk. Tak ada lagi pemandangan hijau sejauh mata memandang. Tak ada lagi anak-anak yang bermain-main di sawah, entah berburu layangan atau mencari belut di gorong-gorong sawah. Kebanyakan anak sekarang lebih sibuk dengan gadgetnya.

Ketika saya mampir di warung yang ada di situ, saya memesan jeruk hangat dan beberapa snack. Saya memperhatikan 3 anak yang sibuk mabar Mobile Legend. Mereka tampak asik dan ceria. Ngobrolin skin, skor, dan hal-hal lain yang saya tidak mengerti. Lantas ketika mereka memesan minuman, saya tanya salah satu anak di situ mengenai sekolah dan tugas-tugasnya, serta kegiatan apa saja sepulang sekolah. Si anak menjawab selama sekolah online, lebih suka main game. Setelah sekolah tatap muka, tetap aja main game. Game sudah menjadi hiburan bagi dia. Saat saya mencoba bertanya apakah mereka tahu perbedaan capung dan belalang sembah, dia bilang dia tidak tahu. Tapi kedua temannya tahu. Dua temannya malah antusias menjawab, meskipun kedua bocil itu sudah jarang menemui belalang dan capung karena kalau mau melihat sawah harus datang ke desa sebelah.

Baru-baru ini saya membaca artikel dari National Geographic Indonesia yang menyatakan bahwa Indonesia menghadapi ancaman kepunahan populasi burung sebesar 12%. Saya kutip dari artikel tersebut, terdapat 177 spesies burung masuk kategori terancam punah, 96 spesies masuk kategori rentan, 51 spesies masuk kategori genting, dan 30 spesies masuk kategori kritis. Beberapa penyebab kepunahan spesies burung tersebut di antara karena alih fungsi lahan/hutan menjadi kawasan industri atau pemukiman penduduk, perusakan habitat, dan perburuan liar.

Sekilas mirip ya dengan kasus lenyapnya biota sawah akibat alih fungsi sawah menjadi permukiman penduduk seperti yang saya sebutkan di atas? Apa kamu punya pengalaman serupa?

Beberapa waktu lalu saya sempat mengikuti Virtual Gathering #EcoBloggerSquad dengan tema “KEANEKARAGAMAN HAYATI DI INDONESIA.” Lho kok kebetulan ya?
Narasumber pada virtual gathering tersebut adalah Ibu Rika Anggraini selaku Direktur Komunikasi dan Kemitraan Yayasan KEHATI. Ibu Rika memaparkan apa yang dimaksud dengan Keanekaragaman hayati atau biodeversitas dan pengaruhnya bagi kehidupan kita.
Keanekaragaman hayati adalah berbagai bentuk kehidupan, di semua tingkat sistem kehidupan biologis, termasuk molekul, organisme, spesies, populasi, dan ekosistem. Indonesia menempati 1,3% wilayah daratan bumi dan memiliki 17% biodiversitas dari seluruh jumlah spesies dunia. Terdapat 2.827 hewan avertebrata, 1.400 spesies ikan air tawar, 1.531 spesies burung, 480 spesies karang, dan masih banyak lagi (sumber: Virtual Gathering Eco Blogger 2022)

Manfaat keanakaragaman hayati di sekitar kita,

Manfaat ekonomi
Sumber pangan, energi terbarukan, sumber bahan farmasi dan obat-obatan, sumber produk-produk hasil pertanian, perkebunan, kelautan dan perikanan yang bisa dipertukarkan secara ekonomi.

Manfaat sosial
Menjadi sumber kehidupan bagi masyarakat adat, sumber penelitian dan pengembangan iptek, pengembangan nilai budaya dan religi.

Saya ingat banget pas jaman bocil saya sering berburu keong sawah untuk diolah menjadi makanan. Setiap bulan Ramadhan di daerah saya banyak yang menjual keong sawah tadi menjadi makanan yang lezat dengan campuran parutan kelapa. Keong sawah yang sebagian orang menganggapnya hama, bagi kami menjadi menjadi sumber makanan dan sumber ekonomi.

Bahkan dari segi keanekaragaman pangan saja, Indonesia memiliki 77 jenis tanaman pangan sumber karbohidrat, 75 jenis sumber minyak atau lemak, 26 jenis kacang-kacangan, 389 jenis buah-buahan, 228 jenis sayuran, 110 jenis rempah dan bumbu.

Lihatlah pisang berikut, sangat beraneka ragam bukan? Kita tahunya pisang ya pisang saja, ternyata varietasnya berbeda-beda.
Ibu Rika juga juga menjelaskan ancaman apa saja yang menyebabkan lenyapnya keanekaragaman hayati di Indonesia serta faktor pemicunya.

Penyebab
1. Hilangnya atau berkurangnya habitat
2. Invasi spesies asing. Misal nih ada orang yang melepas ikan predator dari Amazon ke sungai Ciputat. Nah ikan predator ini bisa menjadi spesies invasif yang membahayakan populasi ikan lokal seperti ikan wader, lele, gabus, dan sebagainya.
3. Polusi dan pencemaran lingkungan. Misal, pembuangan limbah industri ke sungai bisa merusak biota sungai tersebut
4. Populasi manusia. Semakin bertambah jumlah manusia, semakin banyak yang dibutuhkan sementara ketersediaan lahan tempat tinggal sangat terbatas, akibatnya hutan dibabat dan diubah menjadi permukiman manusia dan juga kepentingan industri
5. Perdagangan/eksloitasi. Beberapa tahun lalu ditemukan bulu harimau yang dikeringkan dan akan dijualbelikan menjadi suvenir mahal. Miris sekali
6. Perubahan iklim. Cuaca yang tidak menentu. Kadang hujan deras. Kadang kemarau berkepanjangan berdampak buruk terhadap keanekaragaman hayati yang ada. Contoh pada kasus kebakaran hutan karena panas ekstrim di beberapa titik sehingga memicu api bisa menghanguskan spesies hewan dan tumbuhan di daerah yang terkena bencana

Dampak musim kemarau berkepanjangan mengakibatkan gagal panen, hewa-hewan hidup kesulitan mencari air sehingga mendatangi permukiman warga, dan sejumlah masalah lainnya.

Ibu Rika menambahkan Yayasan KEHATI begitu peduli akan isu ini sehingga YAYASAN KEHATI memberdayakan perempuan agar terlibat dalam hal pengelolaan dan pengolahan pangan lokal. Misalnya dengan membudidayakan tanaman sorgum yang tahan kering di Flores.

Apa yang bisa kita lakukan untuk menjaga kelestarian dan keanekaragaman hayati yang ada di Indonesia? Kita perlu menekankan dan edukasi pada topik ini semenjak dini. Kita juga perlu mengubah gaya hidup untuk tidak konsumtif. Terakhir menjadi agen perubahan memberikan penyadartahuan kepada masyarakat luas, pungkas Ibu Rika.

Rabu, 30 Maret 2022

Sampah dan Langkah Sederhana yang Saya Lakukan untuk Membuat Bumi Tetap Lestari

Pernah suatu ketika seorang bapak yang pekerjaannya sebagai pengangkut sampah datang ke kompleks kosan saya. Si bapak memungut sampah-sampah dari kosan satu ke kosan yang lain. Nah di suatu sudut, tampak sampah yang menggunung dengan bau yang menyengat dan lalat di mana-mana. Bapak tersebut memungut sampah dengan cekatan. Tiba-tiba, beberapa kresek sampah jatuh, botol-botol plastik kemasan berserakan. Menggelinding menyentuh aspal. Sedangkan kresek satunya berukuran agak besar, berisikan styrofoam, plastik pembungkus snack, nasi, serta tulang ayam dan ikan jatuh berceceran. Plus kuahnya yang busuk dan menyengat. Tanpa mengeluh bapak tersebut memunguti botol-botol minuman kemasan beserta sampah makanan yang bercecerah di bak mobil pengangkut sampah. 

Satu minggu sebelumnya, memang ada gaduh-gaduh di kosan sebelah. Sepertinya lagi ada yang merayakan ultah, pesta, atau apa saya kurang mengerti. Saya tak menyangka kalau sampahnya bakalan menggunung sebanyak dan sebau itu. Sebenarnya saya cukup terganggu dengan pemandangan yang tidak mengenakkan mata plus bau yang menyengat ketika kebetulan melewati jalan di kosan sebelah.

Sampah menjadi masalah kita bersama. Apapun yang kita konsumsi pasti menghasilkan sampah dan limbah. Urusan sampah ini juga patut menjadi perhatian. Paling tidak kita bisa meminimalisasi sampah yang kita konsumsi atau melakukan daur ulang limbah.

Wakil Menteri KLHK (Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan) Alue Dohong menyampaikan bahwasanya bahwa sampah menjadi salah satu sumber yang menyebabkan kondisi lingkungan menjadi turun kualitasnya, bukan hanya masalah estetika saja, tetapi sampah juga berkontribusi pada emisi gas rumah kaca yang berbahaya bagi kerusakan atmosfer dan memberikan dampak buruk bagi kehidupan bermasyarakat.

Tahukah kamu bahwa ada cerita yang menyedihkan di balik peringatan Hari Sampah Nasional yang jatuh pada tanggal 21 Februari? Mungkin sebagian dari kamu tidak menyadari ada sejarah yang memilukan di balik peristiwa tersebut. 

Semua berawal di Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) Leuwigajah (Cimahi) pada 21 Februari 2005. Terjadi longsoran gundukan sampah yang meratakan dua desa di kawasan tersebut dan merenggut nyawa 157 korban jiwa. Dini hari sekitar pukul dua malam, terdengar letusan menggelegar dari TPA disertai longsoran yang memuluhlantakkan sekaligus menimbun 2 pemukiman yakni Kampung Cilimus dan Kampung Pojok. Perlu diketahui bahwa jarak antara pemukiman dan TPA adalah sejauh 1 kilometer dan longsoran sampah setinggi 60 meter itu langsung menyapu dua pemukiman warga tersebut. Hujan deras menjadi pemicu longsornya gundukan sampah di area TPA. Selain itu, dugaan gas metana dalam gunungan sampah meledak memicu bunyi keras menggelegar di pagi buta. 

Selain memakan korban jiwa dan melenyapkan dua pemukiman dari peta, TPA Leuwigajah akhirnya tidak bisa beroperasi. Padahal TPA ini menjadi tempat pembuangan sampah terbesar di kawasan Kota Bandung. Karena mandegnya aktivitas pembuangan sampah, akibatnya sampah menumpuk di Tempat Pembuangan Sampah Sementara (TPS). Tak berselang lama, tumpukan sampah menjadi masalah yang mengganggu di kawasan Kota Bandung. 

Mengkaji permasalahan dan demi mengenang peristiwa tersebut, pemerintah akhirnya menetapkan setiap tanggal 21 Februari menjadi Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN). Sampah bukan hanya menjadi tanggungjawab pemerintah, tetapi kita bersama yang berkontribusi terhadap sampah yang ada.

Lantas apa hubungannya sampah dengan kerusakan lingkungan dan perubahan iklim? Di timbunan sampah yang tempatnya luas seperti di TPA, bagian paling dasar adalah yang paling pertama mengalami pembusukan. Saat itulah terbentuk gas metana. Gas metana ini sewaktu-waktu bisa meledak jika ada api atau panas yang memicu pembakaran. Gas metana juga merupakan golongan gas yang bisa merusak lapisan ozon sekaligus berdampak pada perubahan iklim. Berdasarkan data National Plastic Action Partnership, Indonesia menghasilkan 6,8 juta ton sampah plastik dan sekitar 9% atau 620 ribu ton sampah dibuang atau mengalir di sungai, danau, dan laut.
Sangat menyedihkan jika sampah botol plastik terbawa aliran sungai hingga ke laut, menyebabkan biota laut terkontaminasi sampah plastik. Saya masih ingat kura-kura yang tubuhnya menyempit akibat terlilit plastik serta burung laut yang mati dan ketika dibedah, lambungnya berisi berbagai macam sampah. Menyedihkan ya. Semoga hal itu tidak terulang lagi. 

Berikut langkah sederhana yang bisa saya lakukan untuk meminimalisasi sampah sekaligus membuat bumi tetap lestari:

1. Menggunakan totebag setiap akan berbelanja. Saya punya totebag yang cuku banyak dan ini bisa saya manfaatkan untuk mengurangi plastik kresek yang dijadikan pembungkus barang belanjaan.

2. Membawa tumbler sebagai pengganti minuman botol kemasan di setiap aktivitas saya. Adik saya sekarang kalau sekolah juga membawa tumbler. Menurut saya ini lebih praktis ketimbang beli minuman kemasan di kantin sekolah. Bisa menghemat uang jajan juga. Selain membawa tumbler, bawa kotak bekal makan siang sendiri juga salah satu langkah kecil untuk mengurangi sampah makanan. 

3. Menghabiskan makanan jangan sampai menyisakan sampah. Bayangkan kita menyisakan 1 gram nasi dikalikan 30 juta penduduk sudah berapa tuh sampah sisa makanan yang dihasilkan. Alangkah baiknya jika ada makanan yang tersaji, kita habiskan. Kecuali tulang-menulang dan duri-durian ikan tentu bisa kita sisihkan. Karena di rumah memelihara ayam, maka tulang-tulang dan sampah makanan lainnya yang tidak bisa dicerna lambung, dikasihkan sebagai pakan ayam.
Saya juga telah berhasil menyelesaikan challenge dari TEAM U FOR IMPACT EVERYDAY sebagai bentuk kepedulian saya pada lingkungan dan berkontribusi untuk membuat bumi ini tetap lestari. Saya sudah mempostingnya di akun instagram saya. 

Challenge di Team U For Impact ini ada bermacam-macam, 3 di antaranya:
1. Tidak membeli makanan dan minuman kemasan
2. Tidak Menghasilkan sampah makanan
3. Tidak menyalakan TV
Dari ketiganya saya pilih challenge poin satu dan dua. 

Yuk join bersama di teamuforimpact.org dan lalukan aksi nyata peduli lingkungan agar bumi kian lestari. Seperti tertulis di website teamuforimpact.org, melakukan aksi sederhana serentak bersama-sama akan besar dampaknya.