Senin, 12 Agustus 2019

Belajar Storytelling bersama Ang Tek Khun dan Qurotul Ayun

Malam itu ceritanya saya lagi rebahan santai sembari scrolling timeline instagram. Eh ada update dari An Tek Khun atau biasa yang dipanggil Pak Khun,. Genpi Jogja ngadain Kelas Narasi dengan beliau sebagai pematerinya. Selain itu ada Kak Qurotul Ayun, seorang narablog di ayuniverse.com. Jadi saya hanya sedikit merangkum materi yang disampaikan 2 narasumber tersebut.
Pak Khun. Dokumentasi pribadi.
Ikut kelas Narasi Storytelling, pengin belajar langsung dari Pak @angtekkhun1. Pernah baca blognya Pak Khun di www.ceritakhun.com judulnya "Bumblebee dan Blogging Lagi di Kekinian," saya suka gaya penceritaannya. Kapan hari ikut workshop menulis dengan pembicara Pepih Nugraha, di sana juga ada Pak Khun. Saya akui orang Kompasiana seperti Pak Khun atau Kang Pepih emang keren. Waktu itu sempet mbatin, kapan ya bisa belajar langsung (ikut workshop) dari Pak Khun. Tiga hari lalu, pas scroll timeline liat banner Pak Khun bikin kelas narasi ya auto daftar dongs. Satu pesan yang saya tangkap dari kelas narasi kemaren, Pak Khun bilang untuk menabung pengalaman dan membingkainya menjadi sebuah cerita yang apik. Demikian.

Di kelas narasi kemaren juga ada Kak @ayunqee. Dia klo bikin tulisan di blog bagus banget (www.ayuniverse.com). Pantaslah tulisan yang berjudul "Harmoni Pagi di Pasar Kaki Langit" mendapat Anugerah Pewarta Wisata Indonesia dari Kemenpar tahun 2018. Satu hal yang saya tangkap dari materi yang disampaikan Kak Ayun, kamu harus menabung diksi dan sering membaca. Membaca tak harus buku, bisa artikel blog dan lain sebagainya.
Kak Ayun. Dokumentasi pribadi
Seperti halnya fotografi, storytelling juga soal menangkap momen, llu menceritakannya. Setiap orang bisa menjadi soryteller, karen siapapun pasti memiliki cerita sendiri-sendiri. Dari sebuah rangkaian kejadian, psti da momen yang paling menarik dan berkesan yang bisa diceritakan. Untuk menjdi pencerita yang baik, seseorang harus menjadi observer atau pengamat. A good storyteller is a good observer. Dengan menjadi pengamat, kita bisa meliht detail yang barangkali dilewatkn orang lain. Kita bisa melihat dari sudut pandang yang berbeda ketika menceritakan sesuatu. Kit bis mengaitkan apa yang kita amati dengan sesuatu yang kita alami.

Selanjutnya tuangkan momen yang berhasil kita tangkap ke dalam cerita secara tertulis. Banyak pilihan diksi dan kalimat untuk mengawali sebuah cerita. Kita bisa menggunakan kata seru, kutipan, kalimat tanya, pernyataan kontradiktif, dan masih banyak lagi. Pada kalimat-kalimat berikutnya berikan sentuhan dramatis lewat diksi-diksi yang membangkitkan imajinasi, agar pembaca seolah-olah ikut mengalami. Meski hanya lewat tulisan.

Kira-kira demikian sedikit banyak pemaparan materi dari Kak Ayun.

Udah gitu dulu ya. Oh ya, saya ucapkan terima kasih buat @genpijogja yang telah ngadain kelas narasi ini. Meski saya bukan anak Genpi, tapi dikasih kesempatan buat ikut.

Sampai jumpa di lain kesempatan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar